1. Sebelum memilih-milih warna anda harus mengetahui pembuatan warna.
Anda harus dapat membedakan antara hue, lightness, saturation juga warna
primer, komplementer, monokrom dan psikologi warna.
2. Mengetahui target/audience yang akan menggunakan karya anda. Apakah
audience anda anak balita, remaja, dewasa atau usia lanjut, laki-laki atau
perempuan. Sehingga anda tinggal mencocokkan dengan warna dengan psikologi yang
diinginkan.
3. Jika anda telah memilih warna tertentu, bukan berarti warna lain
tidak bisa dipakai. Yang harus anda perhatikan jangan sampai warna lain
mengalahkan kekuatan warna yang anda pilih.
4. Sebelum mendesain, sebaiknya tentukan dahulu warna
latar belakang. Karena warna background akan dilihat / dirasakan pertama kali.
Warna background disini bisa berupa blok warna atau gambar monokrom.
5. Keuntungan background gelap yaitu dapat diberi efek
cahaya / flare. Keuntungan background putih dapat diberi efek bayangan.
6. Sebelum memilih warna yang berbeda jenis / hue, lebih
mudah pilih warna monokrom yang berbeda gelap terang (lightness) atau cerah
pudar (tint)nya. Terlalu banyak perbedaan warna hue, seperti warna pelangi,
akan sulit mangaturnya, disbanding 2 warna tapi dengan variasi gelap terang
(lightness).
7. Terlalu banyak warna hue dan lightness akan
mengakibatkan kontras yang berlebihan. Hanya sedikit batas antara kontras dan
kacau (chaos).
8. Tentukan / batasi warna utama hanya 2 atau 3 warna hue saja. Hitam
dan putih jangan dianggap sebagai warna karena fungsinya adalah hitam sebagai
cahaya (lightness).
9. Desain menggunakan 4 warna bisa menguras waktu dan tenaga. Desain
menggunakan 5 warna adalah terlalu sulit, akan memeras pikiran dan resiko
gagalnyapun tinggi. Bayangkan saja anda mempunyai 5 pegawai dan 2 pegawai,
tentu akan lebih mudah mengatur sedikit pegawai, dengan banyak pegawai
bisa-bisa kantor anda tidak effisien sehingga bisa menimbulkan demo unjuk rasa
(chaos).
10. Jika anda belum berani bereksperimen dengan warna atau ingin belajar
menahan diri, gunakan warna akromatik / grayscale! Ini akan menghindari dari
masalah clash atau chaos. Juga akan menghemat ongkos produksi lebih dari 60%. Anda
bisa lebih leluasa dengan kaidah yang seperti irama, fokus, kontinuitas,
keseimbangan dll.
11. Alam adalah contoh yang baik untuk mendapatkan kombinasi warna yang
harmonis. Lihatlah pohon, daun, tanah dan langit di saat pagi hingga
malam. Karena kita terbisaa dengan alam tersebut maka mata kita tidak
mengatakan “kacau”. Sehingga tidak ada warna hue yang “bertabrakan” di alam.
12. Warna yang tidak bisaa / tidak natural seperti : cyan, magenta, ungu
daoat dipakai untuk “m
engejutkan” audience. Tetapi jika terlalu banyak kejutan,
karya anda akan kehilangan informasi yang ingin disampaikan.
13. Di software seperti Coreldraw dan Adobe Photoshop, ada fasilitas untuk
mengambil warna dari gambar yaitu Color Picker. Dengan tool ini anda
dapat mengambil sample warna dari foto digital yang anda anggap baik. Sehingga
desain anda dapat mengikuti warna yang sudah dianggap baik tersebut.
14. Mencampur warna dengan tool Blend Tool di Coreldraw atau Gradient Tool
di Photoshop akan menghasilkan warna baru. Dengan menu Edit
Copy Propeties From.. , anda dapat memilih warna pada salah satu warna di
object blend tersebut.
Dengan model ‘Blend tool’ dan ‘Copy Propeties From….’ Saja, anda dapat membuat desain dengan warna sulit (yang berasal dari 2 warna hijau dan orange) yang cocok satu sama lain.
15. Banyak sekali bahkan jutaan warna yang bisa anda pilih di dunia ini.
Oleh karena itu sering-seringlah menyimpan / save warna baru yang belum ada di
palet warna software grafis, sehingga koleksi warna anda semakin kaya.
16. Experimen! Warna di media elektronik dan cetak mempunyai masalah yang
berbeda. Belum lagi teknologi komputer dengan digital prinitngnya yang mampu
menampilkan warna dpotlight/nyala, yang terdiri dari 8 campuran warna
(bandingkan dengan CMYK yang hanya 4 warna).
17. Spot color: tampilan sedikit warna diantara warna-warna hitam putih Jika
kamu ingin memberi kesan informatif: cukup dengan warna hitam putih, tetapi
bila ingin memberikan kesan persuasif: sebaiknya berwarna, sebaiknya atraktif
(produk-produk makanan, minuman, kecantikan, property, jasa pariwisata). Contoh
aplikasinya dalam media pembelajaran misalnya: kamu di suruh membuat
bahan ajar cetak untuk anak SD, maka selain kamu menggunakan illustrasi yang
berkesan kartun (lucu-lucu), kamu juga harus memperhatikan warnanya.
Warna-warna untuk anak-anak berkesan ceria, full colour, tapi jangan sampai
buat mata sakit yah…missal merah ditabrak ama biru…walah… tapi gunakan warna
pop art atau pastel. Ataupun kamu disuruh membuat media pembelajaran tentang TIK,
maka sesuaikan dengan warna yang berkesan futuristic yaitu perpaduan biru muda,
biru tua, ungu, putih dan maroon. Namun pada akhirnya juga, disesuaikan dengan
tujuan pembuatan media pembelajaran kamu.
source : http://azer.students-blog.undip.ac.id/
Posting Komentar